Ratusan Situs Flu Babi Bermunculan

Ratusan Situs Flu Babi Bermunculan
Ardhi Suryadhi - detikinet



Jakarta - Tak hanya spammer yang ikut sibuk menyambut fenomena flu babi di dunia, para cybersquatter alias penyerobot nama domain juga langsung bergerak cepat memborong nama domain yang kira-kira bakal berbuah keuntungan.

Tak ayal, ketika isu flu babi (swine flu) ini booming, situs-situs yang nama domainnya memiliki keterkaitan dengan kata 'swine flu' seakan serentak menjejali dunia maya.

Jumlahnya tak tanggung-tanggung, dalam beberapa hari sudah di kisaran seratusan nama domain. Diantaranya adalah 360swineflu.com, avoidswineflu.net, beatswineflu.com, bestswinefluprotection.com, fightswineflu.info dan masih banyak lagi.


Ironisnya, situs dengan embel-embel nama flu babi ini sebagian besar masih belum terurus alias tidak ada kontennya. Jika pun sudah memiliki konten, tak sesuai dengan nama domainnya karena malah membahas soal tempat wisata atau hal menyimpang lainnya.

Pun demikian, menurut lembaga keamanan F-Secure yang dikutip detikINET dari Washington Post, Selasa (28/4/2009), situs yang aji mumpung tersebut ada pula yang coba menawarkan kiat-kiat dalam menghalau penyebaran dan pengetahuan dasar perihal flu babi ini.

Salah satunya adalah situs yang beralamat di noswineflu.com. Mereka mencoba menjajakan tips bertajuk 'Swine Flu Survival Guide dengan banderol US$ 19,95 dalam bentuk file pdf.

Keabsahannya? Entahlah, hal itu masih belum bisa dibuktikan. Sebab, bisa saja hal ini hanya akal-akalan para pihak yang ingin memanfaatkan momentum ketakutan warga dunia terhadap flu babi yang telah merenggut seratusan nyawa tersebut. ( ash / faw )

[+/-] Selengkapnya...

BILA JODOH TAK KUNJUNG TIBA

BY: SARI

Muhammad Rasyid al-Uwaid dalam buku Telat Menikah Tapi Bahagia menyebutkan seorang yang menolak untuk menikah boleh jadi karena matanya disilaukan oleh dunia, sementara agama ia tidak mengerti.
Boleh jadi seorang menunda-menunda nikah karena yang datang kepadanya beda pandangan dalam memahami agama, meskipun tak ada yang patut dicela dari prinsip keagamaan secara umum dan akhlaknya.


Terlambatnya seseorang untuk menikah tak jarang karena dirinyalah yang mempersulit meskipun kesempatan bukan tak pernah datang namun sibuk dengan karirnya dan banyaknya kriteria tentang jodohnya. Ketika ia disibukkan dengan karir yang diimpikan ia menolak semua ajakan serius dan ketika ia menetapkan kriteria yang terlalu banyak akhirnya tidak ada yang sesuai dengan keinginannya.

BELAJARLAH DARI KHADIJAH
Mungkin saja sepanjang merambahnya usia, Allah masih belum menakdirkan mempertemukan belahan jiwa bagimereka yang telat menikah. Dalam hal ini sulit untuk dipaksakan. Sebab, bagaimanapun, masalah selera dan kecenderungn jiwa akan keindahan dan keshalehan merupakan hak prerogatif setiap orang. Namun ada cara yang sebaiknya dicoba oleh kaum muslimah yang telat menikah. Yakni melamar atau meminang sebagaimana Khadijah binti Khuwailid melamar Nabi Muhammad SAW.
Sepintas, pandangan ini terasa tabu untuk jaman sekarang namun hal ini bukanlah suatu kejelekan, aib atau tindakan yang merendahkan martabat perempuan jika ia meminang seorang laki-laki. Pernikahan adalah hubungan bersama sehingga tidak mesti laki-laki yang memulai meminang. Selama perempuan itu tidak terbawa nafsu dan tidak tertipu dengan penampilan luar meminang laki-laki tidakmenjadi masalah baginya dan tidak berbahaya.

PASRAH PADA ALLAH
Ditengah kondisi yang tak menentu, sebaiknya muslimah yang telat menikah bersikap sabar. Sebab sikap seperti inilah yang akan membantu merendam hati yang terpuruk. sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Dan tidakalah seseorang diberi sesuatu yng lebih luas melebihi kesabaran". Dengan demikian, kesabaran yang tertanam merupakan kebaikan, kelapangan dalam jiwa, dan keluasan dalam hidup yang bisa jadi tidak dimiliki oleh mereka yang menyandang status sebagai seorang istri. Kemarahan dan frustrasi tidak memberi manfaat apa-apadan tidak akan menghadirkan seorang suami. Sebaliknya, keridhaan yang dipupuk dalam jiwa mereka yang masih lajang di usia matang akan mengundang ridha Allah SWT. Atau, paling tidak, di saat seseorang merasa tak sanggup menanggung kesendiriannya, perbanyaklah doa. Sebagaimana Nabi Zakariya as yang pernah memohon kepada Allah agar kesendiriannya berakhir. "Tuhan-ku, jangan biarkan aku sendirian. Dan Engkau adalah sebaik-baik warits". (QS.Al.Anbiya:89)
Sebagaimana Nabi Zakariya, rasa sepi itu pun sudah sepantasnya kita adukan kepada Allah. Semoga Ia hadirkan seorang pendamping yang menentramkan jiwa dan membahagiakan hati. Memasrahkan kepada-Nya apa yang terbaik untuk kita.
Dan sebaiknya panjatkan doa tersebut di saat kita merasa amat membutuhkan hadirnya seorang pendamping; saat hati kita dicekam oleh kesedihan karena tidak adanya teman sejati atau ketika jiwa dipenuhi kerinduan untuk menimang buah hati yang lucu. Panjatkan pula doa saat hati merasa dekat dengan-Nya.

diambil dari sebuah intisari islam - HIDAYAH)

[+/-] Selengkapnya...

Dampak Orang Tua Perokok pada Anak

Sekali lagi, sebuah studi memperlihatkan bahwa merokok tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri namun juga bagi lingkungan sekitar mereka. Laporan dari Dr Paolo Vineis seperti yang dilansir oleh The British Medical Journal menyatakan anak-anak memiliki resiko paling besar dari para orangtua perokok.


Dampak perokok pada non perokok (perokok pasif) sudah lama diketahui. Namun bahaya mengenai orangtua perokok pada kesehatan anak-anak baru kini mengemuka. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr Paolo Vineis disejumlah negara Eropa diketahui bahwa anak-anak mengalami dampak paling tinggi. Yaitu sekitar tiga kali lipat terkena kanker paru-paru dan masalah yang berhubungan dengan pernafasan lainya dari orangtua yang perokok. Dr Paolo menyebut hasil penelitiannya kali ini sangat berbeda dengan penelitian dampak rokok pada kesehatan manusia.

Dr. Paolo Vineis merupakan seorang profesor dari Imperial College London (Inggris). Selama hampir tujuh tahun, Dr Paolo melakukan penelitian atas 123.000 orang dari 10 negara Eropa yang diketahui menjadi perokok pasif. Dalam kurun itu, 97 orang kemudian diketahui terkena kanker paru-paru, 20 terkena masalah dengan pernafasan dan 14 meninggal. Resiko anak-anak terkena kanker paru-paru mengalami kenaikan sampai 3.6 kali dari orangtua perokok karena anak-anak ini telah menjadi seorang perokok pasif. Secara keseluruhan penelitian juga menunjukan resiko terkena penyakit yang berhubungan dengan paru-paru akan mencapai 30% bagi anak-anak perokok pasif ini. Angka itu akan lebih tinggi dibandingkan dengan resiko para perokok yang sudah pensiun dari merokok. Di AS ditengarai 1900 hingga 2700 kasus kematian pada jabang bayi disebut-sebut karena mereka merupakan perokok pasif. Tidak heran Dr Paolo pun menyarankan agar sejumlah negara mulai memperkenalkan hukum untuk melindungi para perokok pasif ini.

Merokok dirumah memang tidak dilarang namun Dr Paolo menyarankan orang tua seharusnya tidak merokok di rumah saat anak-anak mereka berada disekitarnya. Dr. Norman Edelman memberikan saran lain bahwa seandainya harus merokok disarankan untuk tidak merokok diruangan tertutup. (mydoc/tutut)
sumber : http://www.kapanlagi.com/

[+/-] Selengkapnya...